softwaregratis4download
Home » » 25 Desember = Ulang Tahun Dewa Matahari

25 Desember = Ulang Tahun Dewa Matahari

Written By Revlist Over on Selasa, 18 Desember 2012 | 20.54

Gereja-gereja Barat merayakan
Natal tiap tanggal 25 Desember
karena mendapat pengaruh dari
Roma. Setelah melalui perjalanan
yang panjang, akhirnya
sebagian besar gereja di dunia
mengikuti tradisi Roma.

Mengapa 25 Desember? Latar
belakang perayaan Natal berasal
dari kebudayaan bangsa
Romawi. Tanggal 25 Desember
dipilih sebagai hari Natal Yesus
semata-mata mengadopsi tradisi
pagan, untuk menyesuaikan
dengan hari perayaan
penyembahan berhala yang
populer pada saat itu.
Sebab 25 Desember adalah Natal
dua dewa terkemuka pada masa
purba, yaitu perayaan kelahiran
Dewa Matahari bangsa Roma
yang dikenal dengan perayaan
Solis Invictus (matahari yang tak
terkalahkan) dan Dewa Mithras
(dewa matahari kebenaran dan
kebijakan). Perayaan ini sangat
berpengaruh dalam kebudayaan
dan keagamaan di kekaisaran
Romawi, sejak abad ke-10
hingga 7 sebelum Yesus lahir
(Sebelum Masehi).
Perayaan Roman Saturnalia,
suatu perayaan untuk
menghormati Saturnus, Dewa
Pertanian dan Pembaruan Kuasa
Matahari, juga berlangsung pada
tanggal 25 Desember.

Sejak abad ke-4 Masehi, Gereja
Katolik mencaplok 25 Desember
sebagai Natal Yesus Kristus
untuk menggeser pesta kafir
tentang perayaan kelahiran
dewa, diganti sebagai natal
Yesus sang pembawa terang.
Dengan inkulturasi seperti ini,
mereka berharap agar para
paganis dengan mudah beralih
menjadi penganut Kristen.
Makanya, beberapa kebiasaan
yang terdapat pada perayaan
Natal, diperkirakan berakar dari
perayaan penyembahan berhala-
berhala ini.

Kaisar Constantin Agung
berusaha mempersatukan
berbagai golongan dan agama
guna keseimbangan politis dan
agamawi di kekaisarannya. Maka
diperkenalkanlah tadisi Natal
pertama kali di Roma tanggal 25
Desember 336 yang
menggabungkan tradisi
penyembahan matahari dalam
Mithraisme dengan tradisi
perayaan kelahiran Yesus dalam
Kristen. Sejak saat itulah 25
Desember diadopsi perlahan-
lahan untuk merayakan Natal
kelahiran Yesus. Otomatis, latar
belakang Mithraisme pada
perayaan Sol Invictus masih
melekat. Misalnya, matahari yang
disembah dalam perayaan Sol
Invictus, diganti dengan simbol
bahwa Yesus adalah Sang
Matahari Kebenaran Penerangi
Dunia.

Untuk menampik tudingan
perayaan tradisi kafir, biasanya
para penginjil berkilah, “Kalau
kini Natal dirayakan sepenuhnya
untuk kepentingan rohani dan
setiap orang Kristen dapat
bertumbuh dewasa karenanya,
maka kaitannya dengan sejarah
agama purba itu tentu saja bisa
diabaikan” (Majalah Kristen
Rajawali edisi Desember Th. XII
no. 12 hlm. 16).

Alasan ini sudah tidak relevan.
Jauh-jauh hari Herbert W Armstrong (1892-1986), Pastur
Worldwide Church of God yang
berkedudukan di Amerika
Serikat, telah membantahnya
dengan mengutip Catholic
Encyclopedia: “Sinners alone, not
saints, celebrate their birthday.”
Hanya orang kafir, bukan orang-
orang suci, yang merayakan hari ulang tahun mereka!

0 komentar:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. SUMBER ILMU . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website