softwaregratis4download

Konfigurasi IPTables Filter

Written By Revlist Over on Kamis, 03 Mei 2012 | 03.29

Kamis, 03 Mei 2012

Iptables merupakan aplikasi untuk administrasi filtering paket dan Network Address Translation (NAT) pada Ipv4. Iptables digunakan untuk konfigurasi, merawat dan memeriksa rules tables (tabel aturan) tentang filter paket IP yang terdapat di kernel linux. Tiap-tiap tables memiliki beberapa built-in (bawaan) chains kernel linux dan chains buatan user sendiri. Setiap chains memiliki list / daftar aturan untuk mencocokkan suatu paket yang datang.

Iptables memiliki 4 tabel aturan yaitu filter, nat, mangle dan raw. Yang seringkali digunakan dalam pengaturan jaringan adalah aturan “filter”,pada IPtable terdapat chains (rantai) yang berisi rules / aturan. Namun perlu diketahui tiap table memiliki chains yang berbeda-beda. Chains pada tables “filter” dari 3 fungsi yaitu INPUT, FORWARD dan OUTPUT. INPUT untuk paket yang disiapkan untuk soket lokal atau komputer kita sendiri. FORWARD untuk paket yang diarahkan / routing ke box dan OUTPUT untuk paket yang di generate / dibuat sendiri. Cara gampangnya untuk memahami, chains INPUT berguna untuk mengatasi paket data yang masuk. FORWARD berguna untuk mengalihkan paket yang datang dan OUTPUT berguna untuk menghasilkan paket data yang akan diteruskan nantinya.
Didalam satu chain terdiri dari beberapa rule / aturan. Tiap-tiap aturan tersebut memiliki urutan prioritas tersendiri. Bila ada paket datang maka akan disesuaikan dengan chains. Setelah dikelompokkan maka paket tersebut diseleksi oleh rule yang terdapat pada chain. Bila ada paket datang yang tidak cocok dengan aturan pertama maka akan diteruskan menuju seleksi aturan kedua dan selanjutnya hingga aturan terakhir. Berikut command-command yang umum digunakan :
-A

yaitu append. Memiliki struktur -A [chain] [aturan]. Berfungsi untuk menetapkan aturan ke dalam chains. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.1


-D

yaitu delete aturan. Memiliki struktur -D [chain] [aturan] atau -D [chain] [nomor urutan aturan]. Berfungsi untuk menghapus aturan dari chains atau menghapus aturan berdasarkan urutan list didalam chains. Contoh : iptables -D INPUT 1 ( menghapus aturan pertama dalam chain INPUT )


-I

yaitu insert. Memiliki struktur -I [chain] [nomor urutan aturan] [aturan]. Berfungsi untuk memasukan aturan baru kedalam chain. Bila nomor urutan aturan adalah 1 berarti aturan tersebut dimasukkan ke prioritas utama dalam chain. Contoh : iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1


-R

yaitu replace. Memiliki struktur -R [chain] [nomor urutan aturan] [aturan baru]. Berfungsi untuk menimpa / me-replace aturan lama dengan aturan baru dalam chain. Contoh : iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1 ( menimpa rule kedua dengan rule baru -s 192.168.0.1


-P
yaitu policy. Memiliki struktur -P [chain].contoh : iptables -P INPUT DROP.perintah ini digunakan untuk mengubah Policy.

-L

yaitu list. Memiliki struktur -L [chain]. Berfungsi untuk menampilkan daftar aturan-aturan didalam chain. Bila chain tidak disertakan maka akan muncul aturan dalam semua chain. Contoh : iptables -L INPUT


-F

yaitu flush. Memiliki struktur -F [chain]. Berfungsi untuk menghilangkan semua aturan pada chain. Contoh: iptables -F FORWARD ( menghapus semua aturan didalam chain FORWARD )



-N

yaitu new. Memiliki struktur -N [chain]. Berfungsi untuk membuat chain baru. Contoh: iptables -N GET


-X

yaitu delete chain. Memiliki struktur -X [chain]. Berfungsi untuk menghapus chain dan ini berbeda dengan -D yang berguna untuk menghapus rule saja. Untuk menghapus chain, dipastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada aturan-aturan didalam chain tersebut. Dapat digunakan flush untuk menghapus aturan-aturan di dalam chains, Contoh: iptables -X GET


-E

yaitu rename chain. Memiliki struktur -E [chain lama] [chain baru]. Berfungsi untuk me-rename / mengganti nama chain yang ada didalam iptables. Contoh: iptables -E GET PUT

Setelah kita mengetahui perintah-perintah pada iptables, yang kira perlu pahami berikutnya adalah parameter. Kita melihat contoh perintah “iptables -I OUTPUT 2 -s 192.168.0.1″. Disini, -s merupakan parameter. Kegunaan parameter adalah untuk mengidentifikasikan spesifikasi aturan dan digunakan untuk mengikuti perintah umum seperti add, delete, insert, replace dan append.

-p
yaitu menunjukkan protokol. Untuk mengindentifikasikan protokol dalam rule seperti tcp(banyak digunakan service yang menggunakan IP), udp (digunakan untuk yang menggunakan broadcast), icmp(ping),dst diperlukan parameter ini.Contoh: iptables -A INPUT -p tcp

-m

yaitu match option. Mirip dengan -p tetapi perbedaannya adalah modul yang digunakan. Bila pada -p menggunakan modul yang bersifat spesifik tetapi berbeda dengan -m. Dengan menggunakan parameter ini, kita bebas menentukan nama module yang dipakai dan meng-variasikannya dalam perintah selanjutnya. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.0/16 -m comment –comment “IP yang di-blok” ( berarti modul comment berisi perintah –comment “IP yang di-blok” )


-s

yaitu source alamat hostname / ip. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.1


-d

yaitu destination / tujuan dari alamat ip. Contoh: iptables -A INPUT -d 192.168.0.2


-j

yaitu jump. Berfungsi untuk memberikan keputusan setelah paket data cocok dengan aturan. Biasanya terdapat di akhir perintah dan diikuti argumen perintah. Contoh : iptables -A INPUT -s 192.168.0.2 -j DROP.


-i

yaitu in-interface alias nama interface yang menerima kiriman paket ( terbatas pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING saja ). Contoh: iptables -A INPUT -i eth0 -s 192.168.0.2


-o

yaitu out-interface alias nama interface yang akan mengirim paket keluar (terbatas pada chain FORWARD, OUTPUT dan POSTROUTING). Contoh : iptables -A OUTPUT -o eth1 -s 192.168.0.2


-c

yaitu counter untuk menghitung paket-paket yang lewat dari sebuah aturan. Penulisan parameter ditulis sebelum command semacam APPEND,INSERT,REPLACE,dst. Contoh : iptables -c -A INPUT -s 192.168.0.2

-n

yaitu numeric. Parameter ini akan menampilkan output numeric seperti hostname,ip, port, nama network,dst. Contoh: iptables -L –n


-v

yaitu verbose yang berarti menampilkan informasi secara keseluruhan alias dalam bahasa indonesia terjemahannya “bertele-tele”. Contoh: iptables -L -n -v

Sekarang kita sudah mendapatkan gambaran tentang penggunaan berbagai command dalam iptables. Lalu apa yang kurang? Argumen! argumen dibutuhkan untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan setelah paket tersebut cocok dengan aturan pada iptables. Ada beberapa argument seperti:

ACCEPT,

Menerima paket data yang datang.

DROP 

mengesampingkan paket data yang datang dan tidak memberikan reply. Sehingga paket yang datang langsung dibuang begitu saja tanpa memberikan balasan report kepada pengirim paket.

REJECT

menolak paket data yang datang. Berbeda dengan DROP, REJECT mengembalikan kembali paket yang telah dikirimkan tanpa flag / report.

DENY

menolak paket data yang datang dengan memberikan informasi. Berbeda dengan REJECT, DENY akan memberikan flag / informasi kepada pengirim paket bahwa paket yang dikirimkan telah ditolak.


CONTOH-CONTOH konfigurasi IPTables :
#menampilkan daftar aturan-aturan didalam chain. Bila chain tidak disertakan maka akan muncul aturan dalam semua chain.

Bayuraxery:~# iptables –L


#meng-drop semua kiriman paket dari ip address 192.168.0.1

Bayuraxery:~# iptables -A INPUT -s 192.168.0.1 -j DROP


#menerima paket TCP dari range ip address 192.168.0.1 sampai 192.168.0.15

Bayuraxery:~# iptables -A INPUT -p TCP -s 192.168.0.1/192.168.0.15 -j ACCEPT


#menolak semua paket ping loopback lokal ( interface yang digunakan adalah lo )

Bayuraxery:~# iptables -A INPUT -i lo -p ICMP -j DENY


#melihat list daftar aturan

Bayuraxery:~# iptables -L -n –v


#meng-drop filter INPUT.

Bayuraxery:~# iptables -P INPUT DROP


#meng-ACCEPT filter INPUT.

Bayuraxery:~# iptables -P INPUT ACCEPT


#untuk menerima paket ICMP(ping) dari komputer/ip address tertentu setelah filter INPUT kita DROP.
Bayuraxery:~# iptables -A INPUT -s 172.18.12.9 -i eth0 -p ICMP -j ACCEPT

(jika ingin menerima paket apapun maka jangan sertakan option -p ICMP)
cukup dengan ==> Bayuraxery:~# iptables -A INPUT -s 172.18.12.9 -i eth0 -j ACCEPT

Read More | komentar

Konfigurasi DHCP server Linux etch

#apt-cdrom add
#apt-get install dhcp3-server

setelah terinstall file konfigurasi berada didalam directory /etc/dhcp3/ dan nama file konfigurasinya dhcpd.conf sedangkan service nya berada didalam directory /etc/init.d/
#pico /etc/dhcp3/dhcpd.conf

     log-facility local7;
     subnet 172.16.1.0 netmask 255.255.255.0 {
     range 172.16.1.5 172.16.1.10;
     option domain-name-servers 192.168.1.2;
     option domain-name "smkn2cms.net";
     option routers 172.16.1.1;
     option broadcast-address 172.16.1.255;
     default-lease-time 600;
     max-lease-time 7200;
}


Jika sudah melakukan konfigurasi dhcp server kita bisa menset Ethernet devices yang digunakan untuk mengurusi dhcp server kita set di

/etc/default/dhcp3-server

Jika kita buka dengan pico kita edit
INTERFACES=”eth0/eth1″

Dengan demikian yang akan mendengarkan permintaan adalah interface eth1 dan eth2
Jika sudah melakukan konfigurasi sekarang kita start servicenya

#/etc/init.d/dhcp3-server start

Jika tidak ada pesan error maka konfigurasi sudah benar
Untuk memastikan apakah dhcp server sudah berjalan atau tidak kita bisa ketik

#ps –ax | grep dhcp

Jika keluar
ps -ax | grep dhcp
Warning: bad ps syntax, perhaps a bogus ‘-’? See http://procps.sf.net/faq.html
3056 ? Ss 0:01 /usr/sbin/dhcpd3 -q eth1 eth2 eth3 eth4 eth5
4990 pts/0 S+ 0:00 pico /usr/share/doc/dhcp3-server/examples/dhcpd.conf
5007 pts/1 S+ 0:00 grep dhcp

Maka dhcp server sudah running
Read More | komentar

Cara Mendiagnosa Hardware Dengan Suara

1 kali suara bip :
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya.
2 kali suara bip :
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.
3 kali suara bip :
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.
4 kali suara bip :
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.
5 kali suara bip :
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya.
6 kali suara bip :
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.
7 kali suara bip :
Kesalahan prosesor.
8 kali suara bip :
Kesalahan baca/tulis memory display.
9 kali suara bip :
Kerusakan BIOS.
10 kali suara bip :
Kesalahan CMOS.
11 kali suara bip :
Kerusakan cache memori.

AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.
1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.
1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.
1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar. Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card. Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan komputer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada. Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus. Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna. Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada
yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, periferal eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.
Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.
Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.

PENANGANAN LANJUT
Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru. Untuk 4, 5, 7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut. 8 kai bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card. 9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna. 11 kali bip, ganti cache memori.
Read More | komentar

Pengunjung

free counters

Waktu

Sponsor

 
Copyright © 2011. SUMBER ILMU . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website